PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
Setiap manusia pada umumnya memiliki
payudara, tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya.
Payudara yang matang adalah sal;ah satu tanda pertumbuhan sekunder dari seorang
perempuan dan merupakan salah satu organyang indah dan menarik. Lebih dari itu,
untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, maka organ ini menjadi
sumber utama kehidupan, karena air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi yang
paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi.
2. 1 ANATOMI DAN FISIOLOGI
PAYUDARA
a)
Anatomi payudara
Payudara
(mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
Fungsi dari payudara
adalah memproduksi susu untuk nutrisi
bayi.
Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara,
yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil
600 gram dan pada saat menyusui 800 gram.
1.
Struktur makroskopik
2.struktur
mikroskopik
Terdiri
dari:
1.
Kelenjar susu (lobulus) yang
menghasilkan susu
2.
Duct atau saluran yang mengangkut susu
dari kelenjar susu (lobulus) ke puting Putting
3.
Areola (daerah berpigmen merah muda
atau coklat di sekitar puting susu)
4.
Jaringan ikat (fibrous) yang
mengelilingi lobulus dan duct
5.
Lemak
b)
Fisiologi payudara
Proses produksi, sekresi, dan
pengeluaran ASI di namakan laktasi.ketika bayi mengisap payudara, hormone yang
bernama oksitosin membuat ASI mengalir dari dalam alveoli, melalui saluran susu
(ducts/milk canals)menuju reservoir susu (sacs) yang berlokasi di belakang
areola, lalu kedalam mulut bayi. Pengaruh hormonal bekerja mulai dari bulan
ketiga kehamilan, di mana tubuh wanita memproduksihormon yang menstimulasi
munculnya ASI dalam system payudara.
Persiapan pemberian ASI di lakukan
bersamaan dengan kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak,
serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara dan dirasakan tegang dan sakit.
Segera setelah terjadi kehamilan, maka korpus luteum berkembang terus dan
mengeluarkan estrogen dan progesterone untuk mempersiapkan payudara agar pada
waktunya dapat memberikan ASI.
2. 2 DUKUNGAN BIDAN DALAM
PEMBERIAN ASI
Bidan
mempunyai peranan yang sangat istimewa dalam menunjang pemberian ASI.
Peran bidan
dapat membantu ibu untuk memberikan ASI dengan baik dan mencegah
masalah-masalah umum terjadi.
3. Membantu
ibu pada waktu pertama kali memberi ASI.
2. 3 MANFAAT PEMBERIAN ASI
Berikut ini adalah manfaat yang di
dapatkan dengan menyusui bagi bayi, ibu, keluarga, dan Negara.
1.
Manfaat bagi bayi
Komposisi sesuai kebutuhan
Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan
ASI mengandung zat pelindung
Perkembangan psikomotorik lebih cepat
Menunjang perkembangan kognitif
Menunjang perkembangan pengelihatan
Memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak
Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat
Dasar untuk perkembangan kpribadian yang percaya diri
2.
Manfaat bagi ibu
Mencegah perdarahan pascapersalinan dan mempercepatkembalinya rahim ke bentuk
semula
Mencegah anemia defisiensi zat besi
Mempercepat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil
Menunda kesuburan
Menimbulkan perasaan di butuhkan
Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium
3.
Manfaat bagi keluarga
Mudah dalam proses pemberiannya
Mengurangi biaya rumah tangga
Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk
berobat
4.
Manfaat bagi Negara
Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan
Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan menyusui
Mengurangi polusi
Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
2. 4 KOMPOSISI GIZI DALAM ASI
Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi
alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung nutrisi alamiah terbaik bagi bayi
karena mengandung kebutuhan energy dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan
pertama kehidupan bayi.
Proses laktasi
Proses
ini timbul setelah ari-ari atau plasenta lepas. Plasenta mengandung hormone
penghambat prolaktin (hormone plasenta) yang menghambat pembentukan ASI.
Setelah plasenta lepas, hormone plasenta tersebut tak ada lagi, sehingga susu
pun keluar.
Pengaruh hormonal
Mulai
dari bulan ketiga kehamilan, tubuh wanita memproduksi hormone yang menstimulasi
munculnya ASI dalam system payudara.
Proses
bekerjanya hormone dalam menghasilkan ASI adalah sebagai berikut.
1. Saat
bayi menghisap, sejumlah sel syaraf di payudara ibu mengirimkan pesan ke
hipotalamus.
2. Ketika
menerima pesan itu, hipotalamus melepas ‘’rem’’ penahan prolaktin.
3. Untuk
mulai menghasilkan ASI, prolaktin yang dihasilkan kelenjar pituitary merangsang
kelenjar-kelenjar susu dipayudara ibu.
Hormone-hormon
yang terlibat dalam proses pembentukan ASI adalah sebagai berikut.
1.
Progesterone:memengaruhi pertumbuhan
dan ukuran alveoli. Kadar progesterone dan estrogen menurun sesaat setelah
melahirkan. Hal ini menstimulasi produksi ASI secara besar-besaran.
2.
Estrogen :menstimulasi system saluran ASI
untuk membesar.
3.
Prolaktin: berperan dalam membesarnya
alveoli pada masa kehamilan.
4.
Oksitosin: mengencangkan otot halus
dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya, seperti halnya juga dalam
orgasme.
5.
Human placental lactogen (HPL): sejak
bulan kedua kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak HPL yang berperan dalam
pertumbuhan payudara, putting, dan areola sebelum melahirkan.
Proses pembentukan laktogen
1. Laktogenesis I
Pada fase terakhir
kehamilan, payudara wanita memasuki fase Laktogenesis I. Saat itu payudara
memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan kental yang kekuningan. Pada saat
itu, tingkat progesterone yang tinggi mencegah produksi ASI yang sebenarnya.
Namun, hal ini bukan merupakan masalah medis. Apabila ibu hamil mengeluarkan
(bocor) kolostrum sebelum bayinya lahir, hal ini bukan merupakan indikasi
sedikit atau banyaknya prodiksi ASI sebenarnya nanti.
2. Laktogenesis II
Saat melahirkan,
keluarnya plasenta menyebabkan turunnya tingkat hormon progesteron, estrogen,
dan HPL secara tiba-tiba, namun hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini
menyebabkan produksi ASI besar-besaran yang dikenal dengan fase Laktogenesis
II.
Apabila payudara
dirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45
menit, dan kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam kemudian.
Keluarnay hormone prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi
ASI, dan hormone ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian
mengindikasikan bahwa jumlah prolaktin dalm susu lebih tinggi apabila produksi
ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 02.00 dini hari hingga 06.00 pagi,
sedangkan jumlah prolaktin rendah saat patudara terasa penuh.
3.
Laktogeneses III
Sistem kontrol hormon
endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa hari pertama
setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol autokrin
dimulai. Fase ini dinamakan Laktogenesis III.
Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI dengan banyak pula. Dengan demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap, juga seberapa sering payudara di kosongkan.
Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI dengan banyak pula. Dengan demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap, juga seberapa sering payudara di kosongkan.
Proses produksi air susu
Pengeluaran
ASI merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan mekanik,
saraf, dan bermacam-macam hormone. Pengaturan hormone terhadap pengeluaran ASI
dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1.
Produksi air susu ibu (prolaktin)
Dalam
fisiologi laktasi, prolaktin merupakan suatu hormone yang disekresi oleh
gandula pituitary. Hormone ini memiliki peranan penting untuk memproduksi ASI,
kadar hormone ini meningkat selama kehamilan. Kerja hormone ini dihambat oleh
hormone plasenta. Dengan lepas atau keluarnya plasenta pada akhir proses
persalinan, maka kadar estrogen dan progesterone berangsur-angsur menurun
sampai tingkat dapat dilepaskan dan diaktifkannya prolaktin. Peningkatan kadar
prolaktin akan menghambat ovulasi, dan dengan demikian juga mempunyai fungsi
kontrasepsi.
Pada
seorang ibu yang hamil dikenal dua reflex yang masing-masing berperan dalam
pembentukan dan pengeluaran air susu, yaitu:
a.Refleks prolaktin
Pada
ibu yang menyusui, prolaktin akan meningkat dalam keadaan-keadaan seperti:
Stress atau pengaruh psikis
Anestesi
Operasi
Rangsangan putting susu
Tabungan kelamin
Obat-obatan trangulizer hipotalamus seperti reserpin, klorpromazin,dan
fenitiazid.
b. Refleks let down
Faktor-faktor
yang meningkatkan reflex ini:
Melihat bayi
Mendengarkan suara bayi
mencium bayi
memikirkan untuk menyusui bayi
beberapa
refleks yang memungkinkan bayi baru lahir untuk memperoleh ASI adalah:
a.Refleks
rooting: memungkinkan bayi baru lahir untuk menemukanputing susu apabila ia
diletakkan di payudara.
b.Refleks
menghisap: saat bayi mengisi mulutnya dengan putting susu atau pengganti
putting susu sampai ke langit keras dan punggung lidah. Refleks ini melibatkan
rahang, lidah, dan pipi.
c.Refleks
menelan: yaitu gerakan pipi dan gusi dalam menekan areola, sehingga refleks ini
merangsang pembentukan rahang bayi.
2.
Pengeluaran air susu ibu (oksitosin)
Apabila
bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan
saraf yang terdapat didalam glandula pituitary posterior. Akibat langsung
refleks ini adalah dikeluarkannya oksitosin dari pituitary posterior. Hal-hal
ini akan menyebabkan sel-sel miopitel (sel ‘’keranjang’’ atau sel’’laba-laba’’)
di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong air susu masuk ke dalam
pembuluh ampulae.
Pengeluaran
oksitosin ternyata disamping dipengaruhi oleh osapan bayi juga oleh suatu
reseptor yang terletak pada system duktus.
3.
Pemeliharaan air susu ibu/pemeliharaan laktasi
Dua
factor penting untuk pemeliharaan laktasi
a.
Rangsangan
Pengisapan
oleh bayi akan memberikan rangsangan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
memeras air susu dari payudara atau menggunakan pompa.
b.
Pengosongan sempurna payudara
Bayi
sebaiknya mengosongkan payudara sebelum diberikan payudara lain. Apabila air
susu yang diproduksi tidak dikeluarkan, maka laktasi akan tertekan (mengalami
hambatan) karena terjadi pembengkakan alveoli dan sel keranjang tidak dapat
berkontraksi. Air susu ibu tidak dapat dipaksa masuk kedalam duktus laktifer.
ASI
dibedakan dalam tiga stadium yaitu:
Kolustrum
adalah air susu
yang pertama kali keluar. Kolustrum
ini disekresi oleh kelenjar payudara
pada hari pertama sampai hari ke empat pasca persalinan.
Kolustrum
merupakan cairan
dengan viskositas
kental , lengket dan berwarna kekuningan. Kolustrum
mengandung tinggi protein,
mineral,
garam, vitamin A,
nitrogen,
sel darah putih dan antibodi
yang tinggi daripada ASI
matur. Selain itu, kolustrum
masih mengandung rendah lemak
dan laktosa.
Protein
utama pada kolustrum
adalah imunoglobulin
(IgG, IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat antibodi
untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.
Meskipun kolostrum yang keluar sedikit
menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara
mendekati kapasitas lambung bayi
yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam.
Kolostrum
juga merupakan pencahar
ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan
saluran pencernaan makanan
bagi bayi
makanan
yang akan datang.
ASI peralihan
adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu sejak
hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua minggu, volume air susu
bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya. Kadar imunoglobulin
dan protein
menurun, sedangkan lemak
dan laktosa
meningkat.
ASI
matur disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya. ASI matur
tampak berwarna putih. Kandungan
ASI matur
relatif konstan, tidak menggumpal bila dipanaskan.
Air
susu
yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama disebut foremilk.
Foremilk
lebih encer. Foremilk
mempunyai kandungan
rendah lemak
dan tinggi laktosa,
gula, protein,
mineral
dan air. Selanjutnya, air
susu
berubah menjadi hindmilk.
Hindmilk
kaya akan lemak
dan nutrisi.
Hindmilk
membuat bayi
akan lebih cepat kenyang. Dengan demikian, bayi akan membutuhkan keduanya, baik foremilk
maupun hindmilk.
Transisi
|
|||
Energi (kgkal)
|
57,0
|
63,0
|
65,0
|
Laktosa (gr/100 ml)
|
6,5
|
6,7
|
7,0
|
Lemak (gr/100 ml)
|
2,9
|
3,6
|
3,8
|
Protein (gr/100 ml)
|
1,195
|
0,965
|
1,324
|
Mineral (gr/100 ml)
|
0,3
|
0,3
|
0,2
|
Immunoglubin :
|
|||
Ig A (mg/100 ml)
|
335,9
|
-
|
119,6
|
Ig G (mg/100 ml)
|
5,9
|
-
|
2,9
|
Ig M (mg/100 ml)
|
17,1
|
-
|
2,9
|
Lisosin
(mg/100 ml)
|
14,2-16,4
|
-
|
24,3-27,5
|
420-520
|
-
|
250-270
|
3. 5 UPAYA MEMPERBANYAK ASI
Upaya memperbanyak ASI
1) Tingkatkan
frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI. Jika anak belum mau menyusu krn masih
kenyang, perahlah / pompalah ASI. Ingat ! produksi ASI prinsipnya based on
demand sama spt prinsip pabrik. Jika makin sering diminta
(disusui/diperas/dipompa) maka makin banyak yg ASI yg diproduksi.
2) Kosongkan
payudara setelah anak selesai menyusui.Bahasan ini masih terkait dg point di
atas. Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.
3) Yg
tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan RELAKS. KONDISI PSIKOLOGIS ibu
menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil
penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI
eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Ingat : 1 pikiran “duh ASI
peras saya cukup gak ya?” maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak
akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan
akhirnya produksi ASI menurun.Relaks saja ya bu. Disini sebetulnya peran besar
sang ayah.Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar.Mendukung bisa dg berbagai
cara mulai dari menyemangati istrihingga hal2 lain spt menyendawakan bayi
setelah menyusu, menggendong bayi utk disusukan ke ibunya, dsbnya.
4) Hindari
pemberian susu formula.Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya
masih sedikit atautakut anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu
formula. Padahalpemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin
tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama
pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia
menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang.
Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.
5)
Hindari penggunaan DOT, empeng, dkknyaJika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa
(ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot
! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING (nipple
confusion). Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika
menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap
disekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi
ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya
mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan
sedikit sajadotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari penggunaan dot
dsbnya.
6) Datangi
klinik laktasi. Jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik
laktasi. Disana ibu dan ayah mendapatkan masukan secara teknis agar ASI tetap
optima.
7) Ibu
menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.
8) Lakukan
perawatan payudara : Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat &
air dingin bergantian.
Berikut ini adalah persiapan yang perlu
dilakukan untuk memperlancar pengeluaran ASI
Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas
tidak menumpuk.
Putting susu di tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan
bayi
Bila putting susu belum menonjol, dapat menggunakan pompa susu atau dengan
jalan operasi
Keberadaan
putting susu dalam mulut bayi mempunyai keuntungan tersendiri, yaitu sebagai
berikut
Rangsangan putting susu lebih mantap, sehingga reflex pengeluaran ASI lebih
sempurna
Menghindari kemungkinan lecet pada putting susu
Kepuasan bayi saat menghisap ASI lebih besar
Semprotan ASI lebih sempurna dan menghindari terlalu banyak udara yang masuk ke
dalam lambung bayi
Produksi ASI yang rendah adalah akibat
dari :
1.
kurang sering menyusui atau memerah payudara.
2.
Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, hal ini terjadi akibat
hal-hal berikut ini
Struktur
mulut dan rahang yang kurang baik
Tekhnik
perlekatan yang salah
Kelainan
endokrin ibu (jarang yang terjadi)
Jaringan
payudara hipoplastik
Kelainan
metabolism atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI
3. Kurangnya gizi ibu
Faktor-faktor
yang mempengaruhi produksi ASI antara lain adalah sebagai berikut
Frekuensi pemberian susu
Berat bayi saat lahir
Usia kehamilan saat melahirkan
Usia ibu dan paritas
Stress dan penyakit akut
Mengkonsumsi rokok
Mengkonsumsi alcohol
Pil kontrasepsi
4. 6 TANDA BAYI CUKUP ASI
1. Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24
jam minimal mendapatkan ASI 8 kali pada 2-3 minggu pertama.
2. Kotoran
berwarna kuning dengan frekuensi sering, dan warna menjadi lebih muda pada hari
kelima setelah lahir.
Untuk mengetahui banyak nya produksi
ASI, beberapa kriteria yang dapat di gunakan sebagai patokan untuk mengetahui
iumlah ASI cukup atau tidak adalah sebagai berikut
a.
ASI yang banyak dapat merembes keluar melalui putting
b. Sebelum
di susukan, payudara terasa tegang
c. Berat
badan naik sesuai dengan usia
kenaikan berat badan rata-rata
usia 1-3 bulan : 700 gr/bulan
usia 4-6 bulan : 600gr/bulan
usia 7-9 bulan : 400 gr/bulan
usia 10-12 bulan : 300 gr/bulan
5 bulan : dua kali berat badan waktu lahir
1 tahun : tiga kali berat badan waktu lahir
d. Jika
ASI cukup, setelah menyusui bayi akan tertidur/ tenang selama 3-4
jam
e. Bayi
lebih sering berkemih, sekitar 8 kali sehari
Ternyata,
hanya ada dua tanda yang menunjukan bayi kurang mendapat cukup ASI, seperti
yang di jelaskan di bawah ini
Air seni bayi berwarna kuning pekat, berbau tajam, dan jumlah nya sedikit. Bayi
buang air kecil kurang dari 6 kali sehari. Ini menunjukan bahwa bayi kekurangan
cairan, sehingga menunjukan bahwa bayi kurang mendapat cukup ASI.
Perkembangan berat badan bayi kurang dari 500 gram perbulandan ini menunjukan
bahwa bayi kurang mendapatkan asupan yang baik selama 1 bulan terakhir. Apabila
di berikan ASI secara ekslusif (0-6 bulan) dapat mencukupi semua kebutuhan
bayi.
5. 7 ASI EKSKLUSIF
ASI
eksklusif adalah pemberian ASI saja, termasuk kolostrum tanpa tambahan apapun
sejak dari lahir, dengan kata lain pemberian susu formula, air matang, air
gula, dan madu untuk bayi baru lahir tidak di benarkan
Setiap
ibu menghasilkan air susu yang kita sebut ASI sebagai makanan alami yang di
sediakan untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif serta proses menyusui yang benar
merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk membangun SDM yang berkualitas.
Seperti kita ketahui, ASI adalah makanan satu-satunya yang paling
sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada enam bulan pertama. Selain itu,
dalam proses menyusui yang benar, bayi akan mendapatkan perkembangan jasmani,
emosi, maupun spiritual yang baik dalam kehidupan nya
berikut
adalah manfaat ASI Ekslusif enam bulan daripada hanya empat bulan.
Untuk
Bayi
·
Bayi
yang ASI ekslusif selama enam bulan tingkat pertumbuhannya sama dengan yang ASI
eksklusif hanya empat bulan.
Untuk
Ibu
·
Menambah panjang kembalinya kesuburan
pasca melahirkan, sehingga
o
Karena
kembalinya menstruasi
tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besi sebanyak ketika mengalami menstruasi
·
Ibu lebih cepat langsing. Penelitian
membuktikan bahwa ibu menyusui enam bulan lebih langsing setengah kg dibanding
ibu yang menyusui empat bulan.
·
lebih ekonomis
INISIASI MENYUSUI DINI
INISIASI Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah
dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak
disodorkan ke puting susu).
Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan
pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi
akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi.
Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini
1.
Dalam 30 menit pertama: stadium istirahat/diam dalam keadaan siaga (rest quite
alert stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali matanya terbuka lebarmelihat
ibunya. Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari
keadaan dalam kandungan. Bonding (hubungan kasih saying)ini merupakan dasar
pertumbuhan bayi dalam suasana aman.
2. Antara
30-40 menit :mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti ingin minum, mencium,
dan menjilat tangan. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan
payudara dan putting susu ibu.
3. Mengeluarkan
air liur: saat menyadari bahwa ada makanan di sekitarnya, bayi mengeluarkan air
liurnya.
4. Bayi
mulai bergerak kea rah payudara. Areola sebagai sasaran, dengan kaki menekan
perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu, menghentak-hentakkan kepala ke dada
ibu, menoleh kekanan dan kekiri, serta menyentuh dan meremas daerah putting
susu dan sekitarnya dengan tangan nya yang mungil.
5. Menemukan,
menjilat, mengulum putting, membuka mulut lebar, dan melekat dengan baik.
Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan
menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan
risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan
detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel
sehingga mengurangi pemakaian energi.
3. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada
antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi
untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang
kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting
untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak
siap untuk mengolah asupan makanan.
5. Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi,
sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
6. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu
pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung
protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat
dicerna dengan baik oleh usus bayi.
7. Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu
ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
8. Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan
merangsang keluarnyaoksitosin yang penting karena:
·
Menyebabkan rahim
berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan
ibu.
·
Merangsang hormon lain yang
membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan
sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa
sukacita/bahagia.
·
Merangsang pengaliran ASI
dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat
keluar.
Manfaat
Inisiasi
·
Anak yang dapat menyusui dini dapat
mudah sekali menyusu kemudian, sehingga kegagalan menyusui akan jauh sekali
berkurang. Selain mendapatkan kolostrum yang bermanfaat untuk bayi, pemberian
ASI ekslusif akan menurunkan kematian.
·
ASI adalah cairan kehidupan, yang
selain mengandung makanan juga mengandung penyerap. Susu formula tak diberi
enzim sehingga penyerapannya tergantung enzim di usus anak. Sehingga ASI tidak
‘merebut’ enzim anak.
·
Yang sering dikeluhkan ibu-ibu adalah
suplai ASI yang kurang, padahal ASI diproduksi berdasarkan deman. Jika diambil
banyak, akan diberikan banyak. Sedangkan bayi yang diberikan susu formula perlu
waktu satu minggu untuk mengeluarkan zat yang tidak dibutuhkannya.
Inti
dari semua itu adalah, ASI ekslusif merupakan makanan terbaik bagi bayi. Namun
karena informasi ASI yang kurang, tanpa kita sadari sudah menggangu proses
kehidupan manusia mamalia. Inisiasi menyusui dini memang hanya 1 jam, tapi
mempengaruhi bayi seumur hidupnya.
2. 8 CARA MERAWAT PAYUDARA
a.Perawatan
payudara ibu hamil untuk persiapan menyusui si kecil:
1.
Bila bra sudah mulai terasa sempit,
sebaiknya ganti dengan bra yang pas dan sesuai dengan ukuran untuk memberikan
kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara.
Bila berencana untuk menyusui bayi, dapat
memulai menggunakan bra untuk menyusui pada akhir kehamilan. Pilihlah bra yang
ukurannya sesuai dengan payudara. Karena kalau tidak dapat menyebabkan infeksi
seperti mastitis (suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).
2.
Jangan membersihkan payudara dan puting
dengan mengunakan sabun karena dapat menyebabkan daerah tersebut kering. Cukup
gunakan air, lalu keringkan dengan handuk.
3.
Pada tahap akhir kehamilan, cobalah
untuk memijat lembut payudara di daerah yang berwarna gelap (areola) dan puting
susu, mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes kolostrum (cairan kental bewarna
kekuningan dari puting). Hal ini bertujuan untuk membantu membuka saluran susu
yang tersumbat.
4.
Dengan lembut putar puting susu dengan
telunjuk dan ibu jari sekitar 10 detik sewaktu mandi. Jika ibu mendapatkan
puting susu rata atau masuk ke dalam, konsultasikan ke dokter, sehingga hal ini
dapat diatasi sedini mungkin untuk mencegah kesulitan menyusui nantinya.
5.
Jangan ragu untuk mendatangi klinik
laktasi guna mengetahui bagaimana cara
b. Cara
perawatan payudara setelah melahirkan (post partum)
Cara
perawatannya yaitu bisa dilakukan sambil ibu duduk dibangku atau bisa juga saat
ibu sebelum mau mandi sambil berdiri, sebelum memulai kita harus terlebih
dahulu mempersiapkan sedikit peralatan seperti :
-
Handuk 2 buah
-
Waslap 2 buah
-
Waskom 2 buah masing-masing berisi air hangat dan air dingin
-
Kapas minimal 4 buah
-
Minyak kelapa/baby oil
-
Tempat sampah
-
3 buah peniti
-
Mangkok plastic untuk menampung air susu
Caranya
yaitu :
-
Menempatkan handuk didaerah pundak ibu dan satunya lagi dibawah payudara lalu
disatukan dengan yang dipundak, kalau perlu jepit dengan peniti agar tidak
jatuh.
-
Dekatkan tempat untuk menampung air susu, kalu-kalu ada airv susu yang menetes
pada saat pengurutan nanti, bila perlu ditampung pada mangkok plastic
-
Kompres putting susu dengan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil
selama kurang lebih 5 menit, setelah itu bersihkan daerah aerola dan putting
susu dengan menggunakan kapas tadi, lalu buang kapas kotor ketempat sampah.
-
Licinkan kedua tangan dengan minyak lalu tempatkan kedua telapak tangan tadi
diatas kedua payudara.
-
Pengurutan 1
Lakukan
pengurutan, arah pengurutan dimulai kearah atas kemudian kesamping, telapak
tangan kiri dan telapak tangan kanan kearah sisi kanan. Selanjutnya diteruskan
kearah bawah samping. Lakukan pengurutan ini sebanyak 15-30 kali.
Selanjutnya
letakkan kedua telapak tangan disalah satu payudara bagian bawahnya edengan
posisi telapak tangan yang satu diatas dan yang satu dibawah (posisi
bertumpuk). Lalu digerakkan secara bergantian keatas sambil menyentuh sedikit
payudara dan dilepas perlahan-lahan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.
Dilanjutkan
dengan arah garukan yang terakhir adalah melintang yaitu tempatkan kedua
telapak tangan dibawah kedua payudara kiri dan kanan, kemudian secara bersamaan
digerak-gerakan keatassambil menyentuh sedikit payudara dan dilepas
perlahan-lahan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.
-
Pengurutan II
Salah
satu tangan menopang payudara sedang tangan yang lainnya mengurut payudara dari
pangkal menuju putting susu dengan tangan dikepalkan. Lakukanlah sebanyak 15-30
kali.
-
Pengurutan III
Satu
payudara dan telapak tangan menopang yang lainnya mengatur payudara dari
pangkal menuju ke putting susu. Lakukanlah secara bergantian pada payudara kiri
dan kanan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.
-
Pengurutan IV
Merangsang
payudara dengan mengompreskan air hangat dan air dingin secara bergantian
dengan memakai waslap, dilakukan sebanyak 15-30 kali. Bisa juga dilakukan oleh
ibu pada saat mandi dikamar mandi dengan menggunakan Waskom kecil berisi air
hangat diguyur atau diciprat-cipratkan ke payudara dan untuk air dinginnya bisa
dilakukan saat ibu mandi dengan air dingin. Selanjutnya dikeringkan dengan
handuk dan alat-alat yang dipakai dibereskan
Pakailah
BH khususu untuk menyusui bayi (BH yang menyangga payudara)
Penting ;
Penting ;
Jangan membersihkan putting susu dengan sabun atau alcohol karena dapat
menyebabkan putting susu lecet/sakit.
Perawatan dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar