Kamis, 18 April 2013

PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI

PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
Setiap manusia pada umumnya memiliki payudara, tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara yang matang adalah sal;ah satu tanda pertumbuhan sekunder dari seorang perempuan dan merupakan salah satu organyang indah dan menarik. Lebih dari itu, untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, maka organ ini menjadi sumber utama kehidupan, karena air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi.

2.  1 ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA
a)      Anatomi payudara
Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan pada saat menyusui 800 gram.
1. Struktur makroskopik
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1.    Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
2.    Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3.    Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

2.struktur mikroskopik
Terdiri dari:
1.    Kelenjar susu (lobulus) yang menghasilkan susu
2.    Duct atau saluran yang mengangkut susu dari kelenjar susu (lobulus) ke puting Putting
3.    Areola (daerah berpigmen merah muda atau coklat di sekitar puting susu)
4.    Jaringan ikat (fibrous) yang mengelilingi lobulus dan duct
5.    Lemak

b)      Fisiologi payudara
Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI di namakan laktasi.ketika bayi mengisap payudara, hormone yang bernama oksitosin membuat ASI mengalir dari dalam alveoli, melalui saluran susu (ducts/milk canals)menuju reservoir susu (sacs) yang berlokasi di belakang areola, lalu kedalam mulut bayi. Pengaruh hormonal bekerja mulai dari bulan ketiga kehamilan, di mana tubuh wanita memproduksihormon yang menstimulasi munculnya ASI dalam system payudara.
Persiapan pemberian ASI di lakukan bersamaan dengan kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak, serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara dan dirasakan tegang dan sakit. Segera setelah terjadi kehamilan, maka korpus luteum berkembang terus dan mengeluarkan estrogen dan progesterone untuk mempersiapkan payudara agar pada waktunya dapat memberikan ASI.

2. 2  DUKUNGAN BIDAN DALAM PEMBERIAN ASI

Bidan mempunyai peranan yang sangat istimewa dalam menunjang pemberian ASI. Peran bidan dapat membantu ibu untuk memberikan ASI dengan baik dan mencegah masalah-masalah umum terjadi.
Peranan awal bidan dalam mendukung pemberian ASI adalah :
1.    Meyakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari payudara ibunya.
2.    Membantu ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri.
Bidan dapat memberikan dukungan dalam pemberian ASI, dengan :
1.    Membiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama beberapa jam pertama.
2.    Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum yang timbul.
3.    Membantu ibu pada waktu pertama kali memberi ASI.
4.    Menempatkan bayi didekat ibu pada kamar yang sama (rawat gabung).
5.    Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin.
6.    Memberikan kolustrum dan ASI saja.
7.    Menghindari susu botol dan “dot empeng”.
2. 3  MANFAAT PEMBERIAN ASI
Berikut ini adalah manfaat yang di dapatkan dengan menyusui bagi bayi, ibu, keluarga, dan Negara.
1.      Manfaat bagi bayi
  Komposisi sesuai kebutuhan
  Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan
  ASI mengandung zat pelindung
  Perkembangan psikomotorik lebih cepat
  Menunjang perkembangan kognitif
  Menunjang perkembangan pengelihatan
  Memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak
  Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat
  Dasar untuk perkembangan kpribadian yang percaya diri

2.      Manfaat bagi ibu
  Mencegah perdarahan pascapersalinan dan mempercepatkembalinya rahim ke bentuk semula
  Mencegah anemia defisiensi zat besi
  Mempercepat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil
  Menunda kesuburan
  Menimbulkan perasaan di butuhkan
  Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium

3.      Manfaat bagi keluarga
  Mudah dalam proses pemberiannya
  Mengurangi biaya rumah tangga
  Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk berobat

4.      Manfaat bagi Negara
  Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan
  Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan menyusui
  Mengurangi polusi
  Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas

2. 4  KOMPOSISI GIZI DALAM ASI
Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energy dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi.
  Proses laktasi
Proses ini timbul setelah ari-ari atau plasenta lepas. Plasenta mengandung hormone penghambat prolaktin (hormone plasenta) yang menghambat pembentukan ASI. Setelah plasenta lepas, hormone plasenta tersebut tak ada lagi, sehingga susu pun keluar.

  Pengaruh hormonal
Mulai dari bulan ketiga kehamilan, tubuh wanita memproduksi hormone yang menstimulasi munculnya ASI dalam system payudara.
Proses bekerjanya hormone dalam menghasilkan ASI adalah sebagai berikut.
1.  Saat bayi menghisap, sejumlah sel syaraf di payudara ibu mengirimkan pesan ke hipotalamus.
2.  Ketika menerima pesan itu, hipotalamus melepas ‘’rem’’ penahan prolaktin.
3.  Untuk mulai menghasilkan ASI, prolaktin yang dihasilkan kelenjar pituitary merangsang kelenjar-kelenjar susu dipayudara ibu.
Hormone-hormon yang terlibat dalam proses pembentukan ASI adalah sebagai berikut.
1.    Progesterone:memengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli. Kadar progesterone dan estrogen menurun sesaat setelah melahirkan. Hal ini menstimulasi produksi ASI secara besar-besaran.
2.     Estrogen :menstimulasi system saluran ASI untuk membesar.
3.    Prolaktin: berperan dalam membesarnya alveoli pada masa kehamilan.
4.    Oksitosin: mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya, seperti halnya juga dalam orgasme.
5.    Human placental lactogen (HPL): sejak bulan kedua kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak HPL yang berperan dalam pertumbuhan payudara, putting, dan areola sebelum melahirkan.

  Proses pembentukan laktogen

1. Laktogenesis I
Pada fase terakhir kehamilan, payudara wanita memasuki fase Laktogenesis I. Saat itu payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan kental yang kekuningan. Pada saat itu, tingkat progesterone yang tinggi mencegah produksi ASI yang sebenarnya. Namun, hal ini bukan merupakan masalah medis. Apabila ibu hamil mengeluarkan (bocor) kolostrum sebelum bayinya lahir, hal ini bukan merupakan indikasi sedikit atau banyaknya prodiksi ASI sebenarnya nanti.
2. Laktogenesis II
Saat melahirkan, keluarnya plasenta menyebabkan turunnya tingkat hormon progesteron, estrogen, dan HPL secara tiba-tiba, namun hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-besaran yang dikenal dengan fase Laktogenesis II.
Apabila payudara dirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnay hormone prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormone ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian mengindikasikan bahwa jumlah prolaktin dalm susu lebih tinggi apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 02.00 dini hari hingga 06.00 pagi, sedangkan jumlah prolaktin rendah saat patudara terasa penuh.
3.    Laktogeneses III
Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol autokrin dimulai. Fase ini dinamakan Laktogenesis III.
Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI dengan banyak pula. Dengan demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap, juga seberapa sering payudara di kosongkan.
  Proses produksi air susu
Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan mekanik, saraf, dan bermacam-macam hormone. Pengaturan hormone terhadap pengeluaran ASI dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1.      Produksi air susu ibu (prolaktin)
Dalam fisiologi laktasi, prolaktin merupakan suatu hormone yang disekresi oleh gandula pituitary. Hormone ini memiliki peranan penting untuk memproduksi ASI, kadar hormone ini meningkat selama kehamilan. Kerja hormone ini dihambat oleh hormone plasenta. Dengan lepas atau keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka kadar estrogen dan progesterone berangsur-angsur menurun sampai tingkat dapat dilepaskan dan diaktifkannya prolaktin. Peningkatan kadar prolaktin akan menghambat ovulasi, dan dengan demikian juga mempunyai fungsi kontrasepsi.
Pada seorang ibu yang hamil dikenal dua reflex yang masing-masing berperan dalam pembentukan dan pengeluaran air susu, yaitu:
a.Refleks prolaktin
Pada ibu yang menyusui, prolaktin akan meningkat dalam keadaan-keadaan seperti:
  Stress atau pengaruh psikis
  Anestesi
  Operasi
  Rangsangan putting susu
  Tabungan kelamin
  Obat-obatan trangulizer hipotalamus seperti reserpin, klorpromazin,dan fenitiazid.
b. Refleks let down
Faktor-faktor yang meningkatkan reflex ini:
  Melihat bayi
  Mendengarkan suara bayi
  mencium bayi
  memikirkan untuk menyusui bayi
beberapa refleks yang memungkinkan bayi baru lahir untuk memperoleh ASI adalah:
a.Refleks rooting: memungkinkan bayi baru lahir untuk menemukanputing susu apabila ia diletakkan di payudara.
b.Refleks menghisap: saat bayi mengisi mulutnya dengan putting susu atau pengganti putting susu sampai ke langit keras dan punggung lidah. Refleks ini melibatkan rahang, lidah, dan pipi.
c.Refleks menelan: yaitu gerakan pipi dan gusi dalam menekan areola, sehingga refleks ini merangsang pembentukan rahang bayi.

2.      Pengeluaran air susu ibu (oksitosin)
Apabila bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat didalam glandula pituitary posterior. Akibat langsung refleks ini adalah dikeluarkannya oksitosin dari pituitary posterior. Hal-hal ini akan menyebabkan sel-sel miopitel (sel ‘’keranjang’’ atau sel’’laba-laba’’) di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong air susu masuk ke dalam pembuluh ampulae.
Pengeluaran oksitosin ternyata disamping dipengaruhi oleh osapan bayi juga oleh suatu reseptor yang terletak pada system duktus.

3.      Pemeliharaan air susu ibu/pemeliharaan laktasi
Dua factor penting untuk pemeliharaan laktasi
a.       Rangsangan
Pengisapan oleh bayi akan memberikan rangsangan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan memeras air susu dari payudara atau menggunakan pompa.


b.      Pengosongan sempurna payudara
Bayi sebaiknya mengosongkan payudara sebelum diberikan payudara lain. Apabila air susu yang diproduksi tidak dikeluarkan, maka laktasi akan tertekan (mengalami hambatan) karena terjadi pembengkakan alveoli dan sel keranjang tidak dapat berkontraksi. Air susu ibu tidak dapat dipaksa masuk kedalam duktus laktifer.

ASI dibedakan dalam tiga stadium yaitu:
1.    Kolustrum : Kolostrum mnegandung sel darah
2.    Air susu transisi/ masa peralihan,
3.    Air susu matur.

Kolustrum adalah air susu yang pertama kali keluar. Kolustrum ini disekresi oleh kelenjar payudara pada hari pertama sampai hari ke empat pasca persalinan. Kolustrum merupakan cairan dengan viskositas kental , lengket dan berwarna kekuningan. Kolustrum mengandung tinggi protein, mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI matur. Selain itu, kolustrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa. Protein utama pada kolustrum adalah imunoglobulin (IgG, IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.
Meskipun kolostrum yang keluar sedikit menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam.
Kolostrum juga merupakan pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bagi bayi makanan yang akan datang.

ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya. Kadar imunoglobulin dan protein menurun, sedangkan lemak dan laktosa meningkat.




ASI matur disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya. ASI matur tampak berwarna putih. Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak menggumpal bila dipanaskan.
Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama disebut foremilk. Foremilk lebih encer. Foremilk mempunyai kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air. Selanjutnya, air susu berubah menjadi hindmilk. Hindmilk kaya akan lemak dan nutrisi. Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat kenyang. Dengan demikian, bayi akan membutuhkan keduanya, baik foremilk maupun hindmilk.
Dibawah ini bisa kita lihat perbedaan komposisi antara kolustrum, ASI transisi dan ASI matur.


Transisi
Energi (kgkal)
57,0
63,0
65,0
Laktosa (gr/100 ml)
6,5
6,7
7,0
Lemak (gr/100 ml)
2,9
3,6
3,8
Protein (gr/100 ml)
1,195
0,965
1,324
Mineral (gr/100 ml)
0,3
0,3
0,2
Immunoglubin :



Ig A (mg/100 ml)
335,9
-
119,6
Ig G (mg/100 ml)
5,9
-
2,9
Ig M (mg/100 ml)
17,1
-
2,9
Lisosin (mg/100 ml)
14,2-16,4
-
24,3-27,5
420-520
-
250-270


3. 5 UPAYA MEMPERBANYAK ASI
Upaya memperbanyak ASI
1) Tingkatkan frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI. Jika anak belum mau menyusu krn masih kenyang, perahlah / pompalah ASI. Ingat ! produksi ASI prinsipnya based on demand sama spt prinsip pabrik. Jika makin sering diminta (disusui/diperas/dipompa) maka makin banyak yg ASI yg diproduksi.
2)  Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui.Bahasan ini masih terkait dg point di atas. Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.
3)  Yg tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan RELAKS. KONDISI PSIKOLOGIS ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Ingat : 1 pikiran “duh ASI peras saya cukup gak ya?” maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun.Relaks saja ya bu. Disini sebetulnya peran besar sang ayah.Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar.Mendukung bisa dg berbagai cara mulai dari menyemangati istrihingga hal2 lain spt menyendawakan bayi setelah menyusu, menggendong bayi utk disusukan ke ibunya, dsbnya.
4) Hindari pemberian susu formula.Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atautakut anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahalpemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.
5) Hindari penggunaan DOT, empeng, dkknyaJika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING (nipple confusion). Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap disekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit sajadotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari penggunaan dot dsbnya.
6)  Datangi klinik laktasi. Jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik laktasi. Disana ibu dan ayah mendapatkan masukan secara teknis agar ASI tetap optima.
7)  Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.
8)  Lakukan perawatan payudara : Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian.



Berikut ini adalah persiapan yang perlu dilakukan untuk memperlancar pengeluaran ASI
  Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
  Putting susu di tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi
  Bila putting susu belum menonjol, dapat menggunakan pompa susu atau dengan jalan operasi
Keberadaan putting susu dalam mulut bayi mempunyai keuntungan tersendiri, yaitu sebagai berikut
  Rangsangan putting susu lebih mantap, sehingga reflex pengeluaran ASI lebih sempurna
  Menghindari kemungkinan lecet pada putting susu
  Kepuasan bayi saat menghisap ASI lebih besar
  Semprotan ASI lebih sempurna dan menghindari terlalu banyak udara yang masuk ke dalam lambung bayi

Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari :
1.      kurang sering menyusui atau memerah payudara.
2.      Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, hal ini terjadi akibat hal-hal berikut ini
Struktur mulut dan rahang yang kurang baik
Tekhnik perlekatan yang salah
Kelainan endokrin ibu (jarang yang terjadi)
Jaringan payudara hipoplastik
 Kelainan metabolism atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI
3.      Kurangnya gizi ibu     
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI antara lain adalah sebagai berikut
  Frekuensi pemberian susu
  Berat bayi saat lahir
  Usia kehamilan saat melahirkan
  Usia ibu dan paritas
  Stress dan penyakit akut
  Mengkonsumsi rokok
  Mengkonsumsi alcohol
  Pil kontrasepsi

4. 6 TANDA BAYI CUKUP ASI
Bayi usia 0-6 bulan, dapat dinilai mendapat kecukupan ASI bila mencapai keadaan sebagai berikut:
1.    Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapatkan ASI 8 kali pada 2-3 minggu pertama.
2.    Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering, dan warna menjadi lebih muda pada hari kelima setelah lahir.
3.    Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 x sehari.
4.    Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.
5.    Payudara terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis.
6.    Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal.
7.    Pertumbuhan berat badan (BB) bayi dan tinggi badan (TB) bayi sesuai dengan grafik pertumbuhan.
8.    Perkembangan motorik baik (bayi aktif dan motoriknya sesuai dengan rentang usianya).
9.    Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu saat lapar bangun dan tidur dengan cukup.
10. Bayi menyusu dengan kuat (rakus), kemudian melemah dan tertidur pulas.
Untuk mengetahui banyak nya produksi ASI, beberapa kriteria yang dapat di gunakan sebagai patokan untuk mengetahui iumlah ASI cukup atau tidak adalah sebagai berikut
a. ASI  yang banyak dapat merembes keluar melalui putting
b. Sebelum di susukan, payudara terasa tegang
c. Berat badan naik sesuai dengan usia

kenaikan berat badan rata-rata
  usia 1-3 bulan : 700 gr/bulan
  usia 4-6 bulan : 600gr/bulan
  usia 7-9 bulan : 400 gr/bulan
  usia 10-12 bulan : 300 gr/bulan
  5 bulan : dua kali berat badan waktu lahir
  1 tahun : tiga kali berat badan waktu lahir

d.  Jika ASI cukup, setelah menyusui bayi akan tertidur/ tenang selama 3-4
jam
e.  Bayi lebih sering berkemih, sekitar 8 kali sehari

Ternyata, hanya ada dua tanda yang menunjukan bayi kurang mendapat cukup ASI, seperti yang di jelaskan di bawah ini
  Air seni bayi berwarna kuning pekat, berbau tajam, dan jumlah nya sedikit. Bayi buang air kecil kurang dari 6 kali sehari. Ini menunjukan bahwa bayi kekurangan cairan, sehingga menunjukan bahwa bayi kurang mendapat cukup ASI.
  Perkembangan berat badan bayi kurang dari 500 gram perbulandan ini menunjukan bahwa bayi kurang mendapatkan asupan yang baik selama 1 bulan terakhir. Apabila di berikan ASI secara ekslusif (0-6 bulan) dapat mencukupi semua kebutuhan bayi.

5.  7 ASI EKSKLUSIF
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja, termasuk kolostrum tanpa tambahan apapun sejak dari lahir, dengan kata lain pemberian susu formula, air matang, air gula, dan madu untuk bayi baru lahir tidak di benarkan
Setiap ibu menghasilkan air susu yang kita sebut ASI sebagai makanan alami yang di sediakan untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif serta proses menyusui yang benar merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk membangun SDM yang berkualitas. Seperti kita ketahui, ASI  adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada enam bulan pertama. Selain itu, dalam proses menyusui yang benar, bayi akan mendapatkan perkembangan jasmani, emosi, maupun spiritual yang baik dalam kehidupan nya
berikut adalah manfaat ASI Ekslusif enam bulan daripada hanya empat bulan.
Untuk Bayi
·         Melindungi dari infeksi gastrointestinal
·         Bayi yang ASI ekslusif selama enam bulan tingkat pertumbuhannya sama dengan yang ASI eksklusif hanya empat bulan.
·         ASI eksklusif enam bulan ternyata tidak menyebabkan kekurangan zat besi
Untuk Ibu
·         Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga
o    Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya
o    Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besi sebanyak ketika mengalami menstruasi
·         Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui enam bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui empat bulan.
·         lebih ekonomis

INISIASI MENYUSUI DINI
INISIASI Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu).
Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi.
Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini
1.  Dalam 30 menit pertama: stadium istirahat/diam dalam keadaan siaga (rest quite alert stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali matanya terbuka lebarmelihat ibunya. Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan. Bonding (hubungan kasih saying)ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam suasana aman.
2.  Antara 30-40 menit :mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti ingin minum, mencium, dan menjilat tangan. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan putting susu ibu.
3.  Mengeluarkan air liur: saat menyadari bahwa ada makanan di sekitarnya, bayi mengeluarkan air liurnya.
4.  Bayi mulai bergerak kea rah payudara. Areola sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu, menghentak-hentakkan kepala ke dada ibu, menoleh kekanan dan kekiri, serta menyentuh dan meremas daerah putting susu dan sekitarnya dengan tangan nya yang mungil.
5.  Menemukan, menjilat, mengulum putting, membuka mulut lebar, dan melekat dengan baik.

Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
1.    Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).
2.    Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.
3.    Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
4.    Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
5.    Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
6.    Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
7.    Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
8.    Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnyaoksitosin yang penting karena:
·         Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.
·         Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
·         Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.
Manfaat Inisiasi
·         Anak yang dapat menyusui dini dapat mudah sekali menyusu kemudian, sehingga kegagalan menyusui akan jauh sekali berkurang. Selain mendapatkan kolostrum yang bermanfaat untuk bayi, pemberian ASI ekslusif akan menurunkan kematian.
·         ASI adalah cairan kehidupan, yang selain mengandung makanan juga mengandung penyerap. Susu formula tak diberi enzim sehingga penyerapannya tergantung enzim di usus anak. Sehingga ASI tidak ‘merebut’ enzim anak.
·         Yang sering dikeluhkan ibu-ibu adalah suplai ASI yang kurang, padahal ASI diproduksi berdasarkan deman. Jika diambil banyak, akan diberikan banyak. Sedangkan bayi yang diberikan susu formula perlu waktu satu minggu untuk mengeluarkan zat yang tidak dibutuhkannya.
Inti dari semua itu adalah, ASI ekslusif merupakan makanan terbaik bagi bayi. Namun karena informasi ASI yang kurang, tanpa kita sadari sudah menggangu proses kehidupan manusia mamalia. Inisiasi menyusui dini memang hanya 1 jam, tapi mempengaruhi bayi seumur hidupnya.

2. 8 CARA MERAWAT PAYUDARA
a.Perawatan payudara ibu hamil untuk persiapan menyusui si kecil:
1.    Bila bra sudah mulai terasa sempit, sebaiknya ganti dengan bra yang pas dan sesuai dengan ukuran untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara.
Bila berencana untuk menyusui bayi, dapat memulai menggunakan bra untuk menyusui pada akhir kehamilan. Pilihlah bra yang ukurannya sesuai dengan payudara. Karena kalau tidak dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis (suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).
2.    Jangan membersihkan payudara dan puting dengan mengunakan sabun karena dapat menyebabkan daerah tersebut kering. Cukup gunakan air, lalu keringkan dengan handuk.
3.    Pada tahap akhir kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara di daerah yang berwarna gelap (areola) dan puting susu, mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes kolostrum (cairan kental bewarna kekuningan dari puting). Hal ini bertujuan untuk membantu membuka saluran susu yang tersumbat.
4.    Dengan lembut putar puting susu dengan telunjuk dan ibu jari sekitar 10 detik sewaktu mandi. Jika ibu mendapatkan puting susu rata atau masuk ke dalam, konsultasikan ke dokter, sehingga hal ini dapat diatasi sedini mungkin untuk mencegah kesulitan menyusui nantinya.
5.    Jangan ragu untuk mendatangi klinik laktasi guna mengetahui bagaimana cara

b. Cara perawatan payudara setelah melahirkan (post partum)
Cara perawatannya yaitu bisa dilakukan sambil ibu duduk dibangku atau bisa juga saat ibu sebelum mau mandi sambil berdiri, sebelum memulai kita harus terlebih dahulu mempersiapkan sedikit peralatan seperti :
- Handuk 2 buah
- Waslap 2 buah
- Waskom 2 buah masing-masing berisi air hangat dan air dingin
- Kapas minimal 4 buah
- Minyak kelapa/baby oil
- Tempat sampah
- 3 buah peniti
- Mangkok plastic untuk menampung air susu
Caranya yaitu :
- Menempatkan handuk didaerah pundak ibu dan satunya lagi dibawah payudara lalu disatukan dengan yang dipundak, kalau perlu jepit dengan peniti agar tidak jatuh.
- Dekatkan tempat untuk menampung air susu, kalu-kalu ada airv susu yang menetes pada saat pengurutan nanti, bila perlu ditampung pada mangkok plastic
- Kompres putting susu dengan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil selama kurang lebih 5 menit, setelah itu bersihkan daerah aerola dan putting susu dengan menggunakan kapas tadi, lalu buang kapas kotor ketempat sampah.
- Licinkan kedua tangan dengan minyak lalu tempatkan kedua telapak tangan tadi diatas kedua payudara.
- Pengurutan 1
Lakukan pengurutan, arah pengurutan dimulai kearah atas kemudian kesamping, telapak tangan kiri dan telapak tangan kanan kearah sisi kanan. Selanjutnya diteruskan kearah bawah samping. Lakukan pengurutan ini sebanyak 15-30 kali.
Selanjutnya letakkan kedua telapak tangan disalah satu payudara bagian bawahnya edengan posisi telapak tangan yang satu diatas dan yang satu dibawah (posisi bertumpuk). Lalu digerakkan secara bergantian keatas sambil menyentuh sedikit payudara dan dilepas perlahan-lahan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.
Dilanjutkan dengan arah garukan yang terakhir adalah melintang yaitu tempatkan kedua telapak tangan dibawah kedua payudara kiri dan kanan, kemudian secara bersamaan digerak-gerakan keatassambil menyentuh sedikit payudara dan dilepas perlahan-lahan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.
- Pengurutan II
Salah satu tangan menopang payudara sedang tangan yang lainnya mengurut payudara dari pangkal menuju putting susu dengan tangan dikepalkan. Lakukanlah sebanyak 15-30 kali.
- Pengurutan III
Satu payudara dan telapak tangan menopang yang lainnya mengatur payudara dari pangkal menuju ke putting susu. Lakukanlah secara bergantian pada payudara kiri dan kanan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.


- Pengurutan IV
Merangsang payudara dengan mengompreskan air hangat dan air dingin secara bergantian dengan memakai waslap, dilakukan sebanyak 15-30 kali. Bisa juga dilakukan oleh ibu pada saat mandi dikamar mandi dengan menggunakan Waskom kecil berisi air hangat diguyur atau diciprat-cipratkan ke payudara dan untuk air dinginnya bisa dilakukan saat ibu mandi dengan air dingin. Selanjutnya dikeringkan dengan handuk dan alat-alat yang dipakai dibereskan
Pakailah BH khususu untuk menyusui bayi (BH yang menyangga payudara)
Penting ;
 Jangan membersihkan putting susu dengan sabun atau alcohol karena dapat menyebabkan putting susu lecet/sakit.
 Perawatan dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar