Kamis, 18 April 2013

PROSEDUR KLINIK MASASE PERINEUM


PROSEDUR KLINIK MASASE PERINEUM


Definisi
Perineum adalah area kulit antara lubang vagina dengan anus (dubur) yang dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi (episiotomi)
Pijat perineum adalah teknik memijat perineum di kala hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi. Masase perineum merupakan pengobatan, pemijatan, pengurutan dan penepukan yang dilakukan secara sistematik pada perineum.

Tujuan dari masase perineum
Tujuan masase perineum adalah mempersiapkan jaringan perineum dengan baik untuk proses peregangan selama proses persalinan akan mengurangi robekan perineum dan mempercepat proses penyembuhannya.

Penelitian mengenai masase perineum
Intervensi ini telah diuji secara acak pada suatu penelitian terkontrol terhadap 1034 wanita yang belum pernah melahirkan per vaginam dan 493 wanita dengan riwayat melahirkan per vaginam. Kelompok studi tersebut mulai melakukan masase pada minggu ke-34 hingga ke-35 kehamilan dengan minyak biji almond manis selama 10 menit setiap hari. Setelah melakukan masase perineum, lebih dari 9,2% wanita nulipara melahirkan dengan perineum dalam keadaan tetap untuh. Semakin sering masase dilakukan, semakin baik hasilnya, keuntungannya tidak signifikan bagi wanita nulipara. Masase perineum dalam periode antenatal dapat membantu mengurangi kebutuhan untuk episiotomi dan risiko laserasi kedua dan ketiga (Shipman et al 1997). Dale dan Cornwell (1994) menginvestigasi penggunaan minyak lavender untuk pemulihan perineum pada lebih dari 650 ibu postpartum dan meskipun hasilnya tidak dapat menyimpulkan pemulihan luka, wanita dilaporkan merasa jauh lebih santai dan mengalami lebih sedikit nyeri perineum.
Pijat perineum mulai populer sejak tahun 1999. Tepatnya, sejak muncul sebuah artikel di American Journal of Obtetrics and Gynaecology tulisan dr. Labrecque M, seorang dokter kandungan di Watford General Hospital, Inggris, yang menganjurkan persalinan alami pada mereka yang tidak mengalami masalah selama masa kehamilannya. Ia melakukan riset tentang efektivitas dan manfaat pijat perineum dalam mencegah terjadinya perobekan serta mengurangi episiotomi pada proses persalinan alami.
Kesimpulan Labrecque didukung riset serupa oleh dr. Richard Johanson, MRCOG, dokter kandungan dari North Staffordshire Maternity Hospital, Inggris. Ia mencatat, ibu-ibu yang rajin melakukan pijat perineum sejak 3 bulan sebelum hari-H persalinan, terbukti hampir tidak ada yang memerlukan tindakan episiotomi. Kalaupun terjadi perobekan perineum secara alami, maka luka pulih dengan cepat.

Keuntungan masase perineum
Pijat perineum ini akan membantu melunakkan jaringan perineum sehingga jaringan tersebut akan membuka tanpa resistensi saat persalinan, untuk mempermudah lewatnya bayi. Pemijatan perineum ini memungkinkan untuk melahirkan bayi dengan perineum tetap utuh (Mongan, 2007, hlm. 178). Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang semuanya bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan.
Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang semunya bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan. Keuntungannya diantaranya adalah :
·        Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
·        Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal Touche)
·        Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar.
·        Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum di kala melahirkan dengan meningkatkan elastisitas perineum. Dengan pijatan dapat membantu otot-otot perineum dan vagina jadi elastis sehingga memperkecil risiko perobekan dan episiotomi.
·        Melancarkan aliran darah di daerah perineum dan vagina, serta aliran hormon yang membantu melemaskan otot-otot dasar panggul sehingga proses persalinan jadi lebih mudah dan proses pemulihan jaringan serta otot di sekitar jalan lahir lebih cepat.
·        Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan, karena “jalan keluar” untuk bayi sudah disiapkan dengan baik.
·        Meningkatkan kedekatan hubungan dengan pasangan, bila Anda melibatkan dia untuk melakukan pijat perineum ini.
Penelitian yang diterbitkan di American Journal Obstretician and Gynecology menyimpulkan bahwa pijat perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum paling tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan. The Cochrane Review merekomendasikan bahwa pijat perineum ini harus selalu dijelaskan pada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntungan dari pijat perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.
Catatan : Pijat perineum sebaiknya tidak dilakukan bagi ibu hamil dengan infeksi herpes genital, vaginitis, infeksi jamur, infeksi saluran kemih, atau infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan memperparah penyebaran infeksi.
Gambar : Otot-otot perineum (dari Murray SS, McKinney ES, Gorrie TM : Foundations of maternal- newborn nursing ed 3, Philadelphia, 2002, WB Sauders

Pelaksanaan masase perineum
Pelaksanaan masase perineum membutuhkan waktu lebih kurang 5-10 menit setiap harinya, dimulai pada usia kehamilan 34 minggu sehari sekali, sampai janin lahir. Masase perineum ini dilakukan dengan menggunakan minyak  yang dilakukan oleh wanita nulipara atau pasangannya. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa pemijatan perineum sebaiknya sudah mulai dilakukan sejak enam minggu sebelum hari-H persalinan. Lakukanlah pemijatan sebanyak 5-6 kali dalam seminggu secara rutin. Selanjutnya, selama 2 minggu menjelang persalinan, pemijatan dilakukan setiap hari, dengan jadwal sebagai berikut:
·        Minggu pertama, lakukan selama 3 menit.
·        Minggu kedua, lakukan selama 5 menit.
·        Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan cairan ketuban mulai keluar. Atau, pada saat proses persalinan sudah dimulai.

Yang perlu disiapkan untuk masase perineum:
1        Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang kaya vitamin E, virgin coconut oil (VCO), atau pelumas dengan larutan dasar air, misalnya jelly K-Y. Jangan menggunakan baby oil, minyak larutan mineral, jelly petroleum, hand lotion, dan minyak yang beraroma
2        Jam atau penunjuk waktu untuk menghitung lamanya pemijatan.
3        Beberapa buah bantal untuk pengganjal tubuh ibu

Posisi ibu
Jika ibu melakukan pemijatan sendiri, posisinya adalah berdiri dengan satu kaki diangkat dan ditaruh di tepi bak mandi atau kursi. Gunakan ibu jari untuk memijat. Jika dipijat pasangan, posisi ibu sebaiknya setengah berbaring. Sangga punggung, leher, kepala, dan kedua kaki dengan bantal. Regangkan kaki, kemudian taruh bantal di bawah setiap kaki. Gunakan jari tengah dan telunjuk atau kedua jari telunjuk pasangan untuk memijat.

Petunjuk umum
·        Pertama kali, gunakan cermin untuk mengidentifikasi daerah perineum
·        Jika anda merasa tegang, silahkan mandi dengan air hangat atau kompres hangat pada perineum selama 5-10 menit
·        Jika anda memiliki luka bekas episiotomy pada persalinan sebelumnya, maka fokuskan untuk memijat pada daerah terebut. Jaringan parut bekas luka akibat episiotomy menjadi tidak begitu elastic sehingga memerlukan perhatian yang ekstra
·        Posisi persalinan sangat mempengaruhi kemungkinan terjadinya robekan pada jalan lahir. Dengan upright positions (duduk, jongkok, berlutut) atau side-lying position (berbaring) dapat mengurangi tekanan pada perineum. Namun, posisi terlentang dengan kedua kaki terbuka dan diangkat ke atas/litotomy membuat rupture (robek) ataupun tindakan episiotomy tidak dapat dihindarkan lagi
·        Perineum massage dilakukan pada umur kehamilan > 34 minggu
·        Jika anda melakukan pijatan sendiri, mungkin paling mudah menggunakan ibu jari. Bila yang melakukan adalah pasangan anda, dapat menggunakan jari-jari telunjuk
·        Dianjurkan untuk melakukan pemijatan ini minimal selama 5-10 menit setap hari dari umur kehamilan 34 atau 35 minggu kehamilan sampai persalinan dan berhenti pada saat ketuban pecah atau persalinan dimulai
·        Kontra indikasi : vaginitis, herpes genital, atau masalah vagina yang lain (ebaliknya tunggu sampai penyakit anda sembuh)

Teknik masase perineum
Untuk melakukan teknik masase perineum, yang harus dilakukan pertama kali adalah mencuci bersih tangan dan memendekkan kuku. Pasien duduk ditempat yang nyaman dengan meregangkan kaki dalam posisi semisetting birthing (dengan posisi sebelah kaki diangkat). Selanjutnya identifikasikan daerah perineum dengan mempergunakan cermin. Oleskan lubricant atau massage-oil atau olium cossar pada jari tangan dan pada daerah perineum.  Masukkan jari tangan kedalam vagina (lebih kurang 3 - 4 cm) dan kesamping secara terus menerus sampai merasakan rasa slight burn atau rasa panas. Kemudian setiap sisi dinding vagina secara pelan, pijat bagian bawah dari kanalis vaginalis kearah depan dan belakang. Selama melakukan pemijatan, tekuk ibu jari kearah dinding sampai kanalis vaginalis, dan secara perlahan lakukan pemijatan kearah luar seperti proses yang nantinya akan terjadi ketika kepala bayi akan melewati dinding vagina saat persalinan. Terakhir pasien harus melakukan pemijatan pada seluruh jaringan perineum ini selama 1 menit. Pemijatan tidak boleh terlalu keras karena akan mengakibatkan iritasi atau infeksi. Setelah pemijatan selesai, lakukan kompres hangat pada jaringan perineum selama lebih kurang 10 menit dengan hati-hati, berguna untuk meningkatkan sirkulasi sehingga meningkatkan relaksasi otot dan terbukti melindungi perineum, kemudian pasien diminta untuk mencuci tangan. Masase di area perineum (area antara vagina dan anus) selama masa hamil dapat membantu dan meningkatkan elastisitas kulit.
 Langkah-langkah Teknik yang dapat dilakukan untuk pijat perineum adalah :
1        Cucilah tangan ibu terlebih dahulu dan pastikan kuku ibu tidak panjang. Pijatan ini dapat dilakukan sendiri atau oleh pasangan (suami)
2        Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Beberapa wanita ada yang berbaring miring dan menggunakan bantal untuk menyangga kaki mereka. Ada yang menggunakan posisi semi-litotomi.
3        Ibu dapat menggunakan cermin untuk pertama kali guna mengetahui daerah perineum tersebut
4        Ibu dapat menggunakan minyak zaitun, minyak vitamin E, minyak kelapa, atau sweet almond. Lakukan pemijatan sebelum mandi pagi dan sore
5        Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila ibu tidak sampai) sekitar 2-3 cm di dalam vagina. Tekan ke bawah dan kemudian menyamping pada saat yang bersamaan. Perlahan-lahan coba regangkan daerah tersebut sampai ibu merasakan sensasi seperti terbakar, perih, atau tersengat.
6        Tahan  ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit sampai daerah tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan ibu tidak terlalu merasakan perih lagi
7        Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-lahan pijat ke depan dan ke belakang melewati separuh terbawah dari vagina. Lakukan ini selama 3-4 menit. Ingatlah untuk menghindari pembukaan saluran kemih, ibu dapat memulai dengan pijatan ringan dan semakin ditingkatkan tekanannya seiring dengan sensitivitas yang berkurang
8        Ketika ibu sedang memijat, tarik perlahan bagian terbawah dari vagina dengan ibu jari tetap berada di dalam. Hal ini akan membantu meregangkan kulit dimana kepala bayi saat melahirkan nanti akan meregangkan perineum itu sendiri
9        Lakukan pijatan perlahan-lahan dan hindari pembukaan dari katup uretra (lubang kencing) untuk menghindari iritasi atau infeksi

Waktu pemijatan
Sebaliknya, pemijatan dimulai sejak enam minggu sebelum tanggal persalinan. Lakukan 5-6 kali seminggu, kemudian semakin intens menjadi setiap hari pada dua minggu terajhir menjelang hari H dengan durasi sebagai berikut :
·        Minggu pertama 5 menit
·        Sisa minggu menjelang persalinan 5-10 menit
·        Berhenti pada saat ketuban pecah atau persalinan di mulai.

Istilah dalam masase perineum.( Perineal Stretching/Massage )
a         External stretching/massage : masase di bagian luar.
b        Lateral stretch : letakkan dua atau tiga jari anda tepat ditengah perineum dan tarik kearah luar, tegangkan otot dan kulit luar perineum anda.
c         Vertical stretch – up: Letakkan dua atau tiga jari anda membentuk formasi “V” pada perineum dan tarik kearah atas menuju simfisis pubis, pada sisi-sisi labia anda. Tarik sampai batas rambut yang ada pada labia anda.
d        Vertical stretch – down: letakkan ibu jari and pada garis tengah perineum anda, tarik dan tekan (saling berlawanan)
Dalam waktu beberapa minggu, ibu akan merasakan daerah perineum menjadi lebih elastis. Melahirkan dengan perlahan dan terkendali (mengikuti instruksi dokter ketika mendorong) adalah kunci jaminan perineum utuh dan mengurangi angka kejadian laserasi (robekan/perlukaan). Bayi harus berada di dalam kondisi baik dan ibu harus mengikuti segala hal yang diperintahkan oleh dokter/bidan.




DAFTAR PUSTAKA

1        Indriarti,MT.2008. Senam Hamil dan Balita.Jogjakarta:penerbit Cemerlang Publishing.
2        Sinclair, Constance. 2003. Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC
3        Woolfson, Julian. 2004. Seri Asuhan Kebidanan Mual dan muntah Kehamilan. Jakarta : EGC
4        http://midwifesari.blogspot.com/2010/12/masase-perineum.html
1        Aprilia, Yesie. 2010. Hipnostetri. Jakarta : Gagas Media
2        F. Mongan, Marie. 2007. Hypno Birthing The Mongan Method. Jakarta : BIP (Bhuana Ilmu Populer) Kelompok Gramedia
3        Muhimah, Nanik. 2010. Senam Hamil Khusus ibu hamil . Jogjakarta:penerbit power book.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar